Oleh : Ustadz M. Ihsan Tandjung
Umur ummat Islam tinggal beberapa tahun lagi. Kiamat akan segera tiba. Begitu tema yang sering diceramahkan muballigh muda, Muhammad Ihsan Arlansyah Tanjung
(42). Tema Ma'rifatuz Zaman atau "Mengenal [tanda-tanda] Zaman" itu
disebarluaskan terus oleh Ihsan dengan "berpegang pada Al-Quran dan
hadits-hadits shahih."
Salah satu contohnya adalah Al-Quran Surat
Muhammad ayat 8, "Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari
kiamat, (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba. Karena
sesungguhnya telah datang syarat-syaratnya."
Sedangkan syarat atau tanda-tanda (kecil)
kiamat di antaranya tercantum dalam Hadits Riwayat Muslim dari 'Umar bin
Khaththab Radhiallaahu 'anhu, yang diriwayatkan pula oleh Ahmad dari
Ibnu 'Abbas. Bunyinya, "Apabila budak perempuan melahirkan tuannya, dan
ketika penggembala kambing yang telanjang kaki serta kekurangan pakaian
tinggal di gedung-gedung tinggi.."
Apakah fenomena di atas sudah terjadi saat ini?
"Sekarang ini, anak yang kurang ajar dan suka
ngatur orangtua tidak cuma ada di Barat. Di negeri kita yang mayoritas
Muslim pun terjadi, anak menyuruh ibunya begini-begitu. Seolah-olah anak
itulah tuan, dan si ibu menjadi hamba sahaya," jelas Ihsan.
Tanda-tanda lainnya adalah imraatus sibyaan
(kekuasaan di tangan anak-anak). Itu bisa berarti bahwa penguasa di
rumah tangga adalah anak-anak, bukan lagi orang tua. Atau, yang menjadi
penguasa di masyarakat adalah orang yang berkarakter kekanak-kanakan.
Selain itu, maraknya pemutusan silaturahim
antar sesama Muslim. Manusia masa kini rajin menggunakan telepon tetapi
untuk urusan bisnis, bukan menelepon orangtua atau saudara. Alasannya
sibuk, cari duit. Padahal kata Rasulullah, barangsiapa yang ingin
dilapangkan rezekinya dan diperpanjang umurnya, maka bersilaturahimlah.
"Lucu kan jadinya. Kita sibuk cari duit tetapi justeru memutus
silaturahim," ujar muballigh
yang setiap Senin ba'da Subuh membahas "Tafsir Fii Zhilaalil Qur'an" karya Sayyid Quthb, di RCTI.
Apa dan
bagaimana huru-hara akhir zaman itu? Kapan akan terjadinya? Ihsan
Tandjung menguraikan panjang lebar hasil bacaannya dari berbagai kitab
kepada wartawan Majalah Hidayatullah, Pambudi Utomo, dan kontributor
Nuim Hidayat. Selamat mencermati.
Melihat
fenomena yang terjadi di tengah masyarakat sekarang ini, tampaknya
tanda-tanda kiamat atau akhir zaman sudah terjadi semua ya?
Belum semua. Sudah kira-kira 95 persen, jadi masih ada 5 persen yang belum terjadi.
Kapan akhir zaman itu tiba?
Semenjak
diutusnya Muhammad bin Abdullah menjadi Nabi, Allah Subhaanahu wa
ta'ala sudah menvonis bahwa ummat beliau adalah ummat akhir zaman. Jadi
pengertian akhir zaman itu sudah sejak diutusnya Nabi Muhammad
Sallallahu 'Alaihi wa Sallam (Saw) yang merupakan Nabi terakhir.
Kenyataan bahwa kita adalah ummat akhir zaman menunjukkan bahwa kita
saat ini hidup di akhir zaman.
Menurut hadits shahih, masa akhir zaman ini terbagi menjadi lima:
Pertama, masa kenabian, saat Rasulullah masih hidup.
Kedua, masa Khulafaur Rasyidin, mulai Abubakar, Umar, Usman, dan Ali.
Ketiga, masa raja-raja menggigit (maalikan 'adhan), yaitu masa setelah wafatnya
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'Anhu sampai runtuhnya Daulah Khilafah Utsmaniyah (1924).
Keempat, masa maalikan jabariyan (penguasa diktator).
Kelima, masa kembalinya sistem khilafah.
Saat ini kita hidup di masa yang mana?
Sekarang
masa penguasa diktator, dan sedang hot-hot-nya. Ummat Islam sedang
kalah. Tetapi itu memang sudah sunatullah, bahwa ada kalanya menang, ada
kalanya kalah. Kita pun harus optimis, akan tiba waktunya ummat Islam
memperoleh kemenangan.
Kelak penguasa diktator itu bisa dikalahkan kaum Muslimin?
Begitulah
menurut hadits. Kita akan berperang melawan Yahudi, dan Yahudi akan
hancur. Yahudi akan diburu sampai manapun, sampai-sampai pohon dan batu
pun bicara, "Hai kaum Muslimin, di belakangku ada Yahudi yang
bersembunyi!" Kecuali pohon gharqad (semacam kaktus) yang merupakan
pohon Yahudi. Jangan heran, sekarang pohon gharqad itu banyak ditanam
oleh orang-orang Israel, untuk berlindung dari serangan kaum Muslimin.
Yang dimaksud Yahudi itu khusus di Israel atau juga termasuk di Amerika Serikat (AS)?
Yang
pasti Yahudi Israel. Kalaupun kemudian Yahudi-Amerika pindah ke Israel,
wallahu a'lam. Dan Yahudi yang pindah ke Israel itu berarti menyatakan
diri sebagai musuh ummat Islam.
Dalam sebuah hadits
diriwayatkan, sebelum akhir zaman tiba, kaum Muslimin akan berdamai
dengan Bangsa Rum. Siapa yang dimaksud Rum itu?
Saya
cenderung menafsirkan Bangsa Rum adalah Eropa. Alasannya bersifat
historis. Ummat Islam atau Bangsa Arab diapit oleh dua peradaban besar,
yaitu peradaban Barat (Romawi) dan Timur (Persia).
Peradaban Barat dipengaruhi oleh
tadisi-tradisi ahli kitab (Yahudi maupun Nasrani). Timur dipengaruhi
oleh kemusyrikan dan paganisme. Memang, sekarang ada perluasan akibat
globalisasi. Pengertian Timur tidak lagi hanya Persia, tetapi juga
China, India, dan lainnya. Mereka kategorinya bukan ahli kitab tetapi
disebut al-Adyaan al-Ardhiyah atau agama-agama bumi yang banyak sekali
dan didominasi paganisme.
Apakah sekarang perdamaian itu sudah berlangsung?
Sekarang
sedang berjalan, meski semu. Kenapa? Karena yang kini memimpin dunia
bukan amiirul mu'miniin. Pemimpinnya adalah kalangan Rum, yang
mengandalkan tradisi yang campur aduk dengan kebatilan sehingga muncul
kezhaliman dan ketidakadilan. Jadi, perdamaian yang sekarang terjadi
lebih tepat diartikan sebagai "kesepakatan untuk tidak berperang". Ini
terjadi sejak berakhirnya penjajahan resmi oleh Bangsa Rum terhadap
negeri-negeri kaum Muslimin.
Tampaknya ada
kontradiksi. Kaum Muslimin berdamai dengan Bangsa Rum, tetapi saat ini
Rum justru dekat dengan musuh abadi ummat Islam yaitu Yahudi?
Bukan
dekat, tetapi pengertian tentang Bangsa Rum sendiri memang sudah campur
aduk. Ada Nasrani dan Yahudi-nya sehingga sering disebut
Judeo-Christian civilization (peradaban Yahudi-Nasrani).
Ada pula hadits yang menyatakan, di akhir zaman, Iraq akan diboikot oleh Bangsa Rum. Itukah yang terjadi saat ini?
Ya, sudah dan sedang berjalan.
Apa yang akan terjadi setelah itu?
Kalau
mau dirangkai secara kronologis, cukup sulit ya. Tetapi di antara
tanda-tanda menjelang batas akhir tanda kecil adalah mengeringnya sungai
Eufrat dan ditemukannya gunung emas di bawah sungai itu. Nanti akan
berduyun-duyun pasukan dari berbagai bangsa untuk memperebutkan emas
itu. Setiap seratus manusia datang, 99 di antaranya tewas karena berebut
emas. Dan Rasulullah Saw melarang kaum Muslimin ikut dalam perebutan
itu.
Apakah itu berupa serangan AS dan sekutu nya terhadap Iraq, seperti yang terjadi beberapa saat lalu?
Kalau itu berebut minyak atau emas hitam.
Jadi kelak akan ditemukan emas dalam arti yang sebenarnya, bukan emas hitam?
Saya
meyakini itu memang emas yang sebenarnya. Isyarat Nabi tidak cuma
bersifat maknawi tapi juga hakiki. Seperti isyarat akan munculnya Imam
Mahdi, saya yakin itu bukan kiasan. Sosok Imam Mahdi memang ada. Begitu
juga hadits tentang Dajjal. Dajjal adalah oknum atau person. Saat ini
oknum Dajjal belum muncul, meskipun sistem dajjal sudah bisa kita
rasakan.
Apa sistem dajjal itu?
Sistem
dajjal adalah sistem kepalsuan, seperti yang berlaku sekarang ini.
Orang menyebutnya sebagai The New World Order (Tata Dunia Baru),
meskipun kenyataannya malah tidak ada tatanan. Yang disebut pejuang hak
asasi manusia justru mereka yang sebenarnya teroris. Sedangkan mereka
yang dituduh teroris justru sebenarnya orang yang mulia di mata Allah
Swt.
Apakah yang Anda maksud dengan sistem dajjal itu adalah tatanan kehidupan yang kini dikomandani oleh AS?
Ya.
Itu tercermin dalam lembaran uang satu dollar AS. Bagian depan uang itu
bergambar Presiden AS pertama George Washington, bagian belakang
bergambar piramid yang terpotong. Letak gambar piramid ada di belakang,
sebagai isyarat bahwa di belakang AS itu ada kekuatan lain. Di atas
piramid ada segitiga bergambar mata satu. Di atasnya ada tulisan annuit
coeptis (semoga dia senang dengan proyek ini). "Dia" yang dimaksud
adalah si Mata Satu. Di bawahnya ada tulisan novus ordo seclorum
(tatanan dunia baru). Artinya, ummat seluruh dunia diharapkan masuk
dalam proyek tatanan dunia baru dan menerima kepemimpinan si Mata Satu.
Orang yang familier dengan hadits-hadits Rasulullah akan paham bahwa yang dimaksud si Mata Satu adalah Dajjal.
Kapan sosok Dajjal akan muncul?
Dajjal
sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw. Hal ini dijelaskan dalam sebuah
hadits shahih yang panjang, diriwayatkan oleh Muslim dari Fathimah binti
Qais. Ada seorang pengembara Nasrani yang terdampar di sebuah pantai,
ia turun dari kapalnya kemudian bertemu dengan binatang aneh. Binatang
itu mengantarkannya ke sebuah biara.
Di biara ada seorang lelaki yang terpasung.
Si terpasung langsung bertanya, "Apakah sungai Tiberia sudah mengering?
Apakah sudah muncul seorang lelaki yang bernama Muhammad yang disebut
sebagai Nabi akhir
zaman? Apakah lelaki itu
sudah diusir oleh penduduk di negerinya sendiri?" Pengembara Nasrani itu
penasaran, kemudian dia menelusuri Jazirah Arab untuk mencari lelaki
yang dimaksud. Dia pun bertemu Muhammad Saw. Dia bertanya kepada Nabi,
"Siapa orang yang dipasung itu?"
Nabi kemudian menyatakan bahwa lelaki itu adalah Dajjal. Namun Dajjal tidak akan muncul sebelum Imam Mahdi keluar.
Kapan Imam Mahdi keluar?
Menurut
Rasulullah Saw, salah satu tandanya adalah meninggal atau terbunuhnya
seorang khali fah. Namun kekhalifahan sekarang kan sudah tidak ada.
Menurut saya, khalifah yang dimaksud itu adalah seorang pemimpin negeri
Muslim yang sangat nyata. Amin Muhammad Jamaluddin, penulis buku "Umur
Ummat Islam" asal Mesir, menafsirkannya sebagai pemimpin Kerajaan Arab
Saudi. Kalau memang betul itu, berarti sudah dekat.
Anda setuju dengan pendapat itu?
Tidak
setuju sepenuhnya. Saya look and see aja. Tetapi saya yakin bahwa
hadits yang menyatakan wafatnya khalifah itu memang benar. Menurut
hadits itu, kelak Al-Mahdi akan muncul lalu dibaiat oleh sekelompok
pemuda di Ka'bah. Penguasa semenanjung Arab akan langsung mengirim
pasukan untuk menangkap para pemuda itu. Tetapi pasukan itu akan
dibenamkan ke dalam bumi oleh Allah Swt, kecuali dua orang saja.
Keduanya sengaja diselamatkan agar bisa
menceritakan kepada publik bahwa teman-teman mereka telah tenggelam ke
dalam bumi. Begitu kabar ini tersiar, semua Mu'min yang paham
hadits-hadits shahih tentang munculnya Al-Mahdi akan sadar bahwa Imam
Mahdi telah muncul. Mereka akan berbondong-bondong untuk berbaiat.
Bagaimana jika dihubungkan dengan umur ummat Islam?
Menurut
Muhammad Amin Jamaluddin, ketika dia menafsirkan beberapa hadits
mengenai umur ummat Yahudi, Kristen, ummat Islam, diisyaratkan umur
ummat Islam itu 1500 tahun. Sekarang sudah 1424 Hijriah, jadi tinggal 76
tahun lagi. Itu belum dipotong waktu perjuangan Muhammad ketika di
Makkah, yang memakan waktu 13 tahun. Jadi umur ummat Islam tinggal
kira-kira 63 tahun.
Nah, kalau masa kekhalifahan di akhir zaman
--yang menurut hadits akan berlangsung 40 tahun-- terjadi pada masa
damai, maka huru-hara besar itu akan terjadi dalam kurun waktu kurang
dari 23 tahun ke depan ini. Kemunculan khilafah akan didahului oleh
terjadinya huru-hara, dimana kaum Muslimin berada di bawah komando Imam
Mahdi.
Kemunculan Imam Mahdi juga akan ditandai
dengan munculnya bintang berekor atau komet. Menurut yang saya dengar
dari para astronom, komet akan muncul tahun 2022. Jadi kalau pada saat
itu muncul Imam Mahdi, sebuah perhitungan yang sangat mungkin. Bisa jadi
kemunculan Imam Mahdi
justru akan lebih cepat daripada itu.
Apa ciri-ciri khusus Imam Mahdi itu?
Menurut
Rasulullah Saw, namanya seperti nama Rasulullah dan ayahnya pun sama
dengan ayah Rasulullah. Ia juga disebut-sebut ngomongnya kurang lancar,
sehingga kalau bicara harus menepuk pahanya dulu. Apakah itu berarti ia
gagap, wallahu a'lam.
Saat muncul, Imam Mahdi berusia berapa?
Kira-kira seusia Nabi ketika pertama kali perang. Rasulullah pertama kali perang ketika usianya sekitar 55 tahun, Perang Badar.
Kalau begitu, saat ini sebenarnya Imam Mahdi sudah ada ya?
Ya,
sudah ada, tapi oleh Allah Swt belum dimunculkan. Kalau sekarang kita
tidak tahu Imam Mahdi itu siapa, bukan hal yang aneh, karena memang ia
fenomena yang akan muncul mendadak.
Bukankah sudah ada beberapa orang yang mengaku sebagai Imam Mahdi?
Tidak
bisa. Imam Mahdi itu dibaiat oleh 313 pemuda di Ka'bah. Jumlah itu sama
dengan pasukan Perang Badar. Baiatnya bersifat terbuka, meskipun
sebenarnya Imam Mahdi enggan dijadikan pemimpin. Kalau ada yang
mengaku-aku Imam Mahdi, itu omong kosong.
Apakah kelak Imam Mahdi akan memimpin kekhalifahan Islam?
Ya.
Sebelum itu ia akan memimpin beberapa peperangan dalam rangka
meruntuhkan Tatanan Dunia Baru ini. Perang meruntuhkan maalikan
jabariyan (penguasa diktator) ini dimaksudkan untuk mewujudkan The Next
World Order (Tatanan Dunia Kelak).
Peperangan apa saja itu?
Ada
empat perang besar. Pertama, perang melawan penguasa semenanjung Arab.
Kaum Muslimin menang. Kedua, perang melawan penguasa zhalim Persia, juga
menang. Ketiga, pe rang melawan Rum atau Eropa, juga menang. Terakhir
perang melawan Dajjal dan 70 ribu tentara Yahudi.
Ketika Imam Mahdi sedang berkonsolidasi di
Damaskus (Suriah), waktu shalat Shubuh tiba. Iqamat dikumandangkan, lalu
Imam Mahdi hendak maju menjadi imam. Muncul tanda besar kedua akan
terjadinya hari kiamat, yaitu Isa 'Alaihissallam (As) turun di Menara
Putih, masjid sebelah timur Damaskus.
Imam Mahdi memohon agar Isa yang menjadi imam
shalat. Namun Isa As menolak, "Demi Allah, inilah kelebihan ummat
Muhammad, sebagian engkau menjadi pemimpin sebagian ummat lainnya.
Engkau pemimpin ummat ini, Imam Mahdi, Engkau yang memimpin shalat. Aku
menjadi ma'mum."
Sesudah shalat, mereka bertolak menuju hari
bertemunya dua pasukan. Yaitu pasukan kaum Muslimin yang dipimpin Imam
Mahdi dan Nabi Isa As, melawan pasukan Yahudi yang dipimpin Dajjal.
Perang ini terjadi dimana?
Persisnya
saya tidak tahu, tetapi tidak jauh dari Baitul Maqdis. Menurut hadits,
ketika melihat Isa As dari kejauhan, Dajjal "mengkerut" lalu berusaha
kabur. Ia dikejar terus oleh Nabi Isa sampai akhirnya terbunuh di pintu
Lod, salah satu pintu masuk ke Baitul Maqdis. Dajjal tewas tertusuk
tombak. Nabi Isa As lalu mengangkat tinggi-tinggi tombak itu, supaya
orang-orang yang selama ini percaya pada Dajjal dan menganggapnya
sebagai Tuhan, menyadari bahwa sikap itu keliru.
Kekhalifahan nanti pusatnya dimana?
Pusatnya di Baitul Maqdis.
Setelah umur ummat Islam berakhir, apa yang
terjadi kemudian? Menurut hadits, setelah khilafah berdiri, kemakmuran
akan terjadi dimana-mana. Pada masa itu tetap ada orang kafir, sampai
pada masa tertentu Allah Swt mendatangkan tanda akhir zaman, yaitu
hembusan angin sepoi-sepoi dari arah Yaman (selatan). Itu terjadi
setelah wafatnya Isa Ibnu Maryam. Semua orang Islam, hatta yang hanya
punya keimanan sebiji zarah, akan menghirup udara itu dan meninggal
dengan damai. Ya sudah, selesai. Berakhirlah umur ummat Islam.
Di dunia tinggal ummat yang kafir 24 karat.
Terjadilah kekacauan dan kehancuran luar biasa, karena tidak ada lagi
amar ma'ruf nahiy munkar. Nabi menggambarkan, saat itu manusia tak akan
malu-malu bersenggama
seperti keledai di
jalanan. Makkah dan Madinah dihancurkan, sehingga datanglah kiamat yang
mengerikan. Alhamdulillah, ummat Islam tidak akan mengalami fase
penghancuran yang amat mengerikan itu.
Webmaster Comment :
Tidak banyak ulama atau ustadz yang concern bicara tentang tema akhir zaman.
Ihsan Tandjung pun menyadari hal itu. Bahkan
ia kerap mendengar celoteh masyarakat, yang mengungkapkan
ketidaksukaannya kepada muballigh yang bicara tentang akhir zaman,
syurga, dan neraka. "Masyarakat kita menganggap kehidupan akhir zaman sebagai hal yang tidak penting."
Meski begitu, Ihsan tetap percaya diri untuk
terus maju. Imam Mahdi, Dajjal, Armageddon, kiamat, adalah kosa kata
yang kerap meluncur dari bibirnya ketika ceramah. "Masyarakat harus
terus diingatkan," alasannya.
Ihsan juga terus mengingatkan agar kaum
Muslimin waspada terhadap fitnah kaum Yahudi yang mengepung dari segala
penjuru. "Dunia saat ini memang sangat tidak ramah terhadap nilai-nilai
keimanan," ujarnya sewaktu ceramah di sebuah instansi pemerintah di
Jakarta.
Konflik kaum Muslimin dengan Yahudi memang
sudah sunnatullah. Ihsan menyebutnya sebagai sunnah at-tadafu' al-insany
(ketentuan Ilahi berupa pergolakan antarmanusia). "Konflik antara ummat
Islam dan Yahudi Adalah konflik hakiki," kata penulis buku "Pertarungan
Abadi" ini.
Selain tema-tema memahami zaman, Ihsan juga
rajin menyerukan digalangnya ukhuwwah antar harakah Islam. Menurutnya,
jika kita menghayati desain besar Allah untuk mengakhiri zaman ini, maka
berbagai friksi dan ketegangan yang terjadi di antara gerakan Islam
menjadi kurang relevan. "Kita harus semakin rajin merapatkan barisan,
seperti pada shalat berjama'ah," katanya.
Menurut Anda, kenapa tema tentang akhir zaman kurang disukai oleh masyarakat?
Tidak
aneh, sebab itu sudah diisyaratkan Nabi sejak berabad-abad yang lalu.
Kata Rasulullah Saw, "Dajjal tidak akan muncul sebelum ummat manusia
lupa membicarakan Dajjal dan imam-imam di mimbar pun tidak menerangkan
lagi tentang Dajjal."
Rasulullah juga sudah menganjurkan agar kita
berdoa usai membaca tahiyat akhir di setiap shalat, seperti diriwayatkan
Imam Bukhari. Isi doa itu adalah permohonan agar kita terhindar dari
fitnah jahanam, fitnah dunia, dan fitnah Dajjal. Sayang, ummat Islam
sering mengabaikan masalah ini.
Kenapa Anda concern bicara tentang tema ini?
Huru-hara
akhir zaman itu sudah sangat dekat. Ummat harus diingatkan. Kalau
tidak, saya khawatir mereka tidak sanggup mengantisipasi huru-hara atau
munculnya Imam Mahdi itu. Misalnya, bila nanti Imam Mahdi
muncul,
mereka tidak bergabung tetapi malah mencaci maki. Bisa saja nanti CNN
akan memberitakan bahwa Imam Mahdi itu seorang teroris. Kalau kita
ikut-ikutan, kan repot.
Selama ini, tema akhir zaman biasanya cuma
menjadi serpihan-serpihan lepas dari tema yang lain. Padahal Nabi telah
menjelaskan kepada kita akan adanya grand design dari Allah. Mestinya
ummat berlomba-lomba untuk menyesuaikan diri dengan grand design itu,
yang pasti akan tetap berjalan terlepas apakah kita setuju atau tidak.
Kita jangan cuma mengandalkan otak sendiri
dalam merancang perjuangan. Kekalahan ummat Islam saat ini sudah amat
parah, bagaimana otak kita akan mengalahkan musuh? Kalau kita di suruh
membuat pesawat F-16, Belum tentu dalam waktu 100 tahun bisa. Tentu saja
kita tidak boleh menjadi fatalis. Kita harus berbuat semaksimal
mungkin. Dan ada satu momentum yang harus diantisipasi. Begitu momentum
itu datang, namun kita tolak, maka berarti kita kehilangan peluang untuk
menjemput kemenangan. Kita harus terlibat di dalamnya.
Ada sebagian orang berpendapat, hadits-hadits tentang akhir zaman itu derajatnya tidak sampai mutawatir. Bagaimana menurut Anda?
Saya
ini bukan ahli hadits ya. Tetapi tanda-tanda akhir zaman yang ditulis
para ulama rasa-rasanya tidak pernah luput membahas tentang Imam Mahdi.
Apa yang seharusnya dilakukan ulama, berkaitan dengan huru-hara akhir zaman?
Mestinya
para ulama banyak berbicara tentang ini, harus bisa menjadi sumber ilmu
bagi kita. Anehnya, justru orang yang menulis buku-buku akhir zaman
berasal dari orang teknik. Misalnya Amin Muhammad Jamaluddin, penulis
buku "Umur Ummat Islam", berlatar belakang insinyur. Belakangan ia baru
menempuh S-2 di Fakultas Da'wah Universitas Al-Azhar, Kairo. Bukunya itu
betul-betul spektakuler dan menjadi best-seller.
Kenapa bukan ulama yang menulis itu?
Jangan-jangan
ini sebuah isyarat bahwa kelak ketika Imam Mahdi datang, beberapa ulama
akan menolak sebagaimana pendeta-pendeta Yahudi-Nasrani menolak Nabi
Muhammad. Tidak mustahil pula ada aktivis harakah yang akan menolak
kedatangan Imam Mahdi itu. Dan sebaliknya, orang Islam yang saat ini
masih bergelimang kemaksiatan tidak mustahil bisa menjadi
prajurit-prajurit yang bergabung dalam barisan Imam Mahdi. Beragama itu
bukan urusan ilmu semata, tapi juga amal.
Anda pernah mendiskusikan dengan para ulama tentang kekhawatiran di atas?
Secara formal belum.
Anda berencana melakukannya suatu saat?
Pasti.
Tapi tunggu dulu lah, sebab sebagian mereka sekarang sedang Sibuk
menyongsong 2009 (sambil tersenyum). Nanti kalau suasananya sudah adem.
Dengan tema ceramah
futuristik tentang akhir zaman, apakah pernah ada orang yang menilai
Anda sebagai ustadz yang suka menjadi pengkhayal?
Alhamdulillah
belum ada. Tetapi banyak yang bertanya, misalnya tentang kemunculan Isa
Al-Masih. Bukankah ini bertentangan dengan dalil Al-Quran yang
menyatakan bahwa Muhammad adalah Nabi terakhir? Tidak, karena Isa As
nanti datang tidak menjadi Nabi yang membawa kitab baru. Ia
menyempurnakan tugas yang belum sempat dikerjakan dulu, yaitu mengajak
kembali ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) untuk masuk Islam.
Ada pula sunnah yang belum dikerjakan Isa As,
yaitu menikah. Padahal beliau kan pengikut syariat Muhammad. Ada
beberapa hadits shahih yang berisi tentang Isa as akan menikah.
Isa As akan turun dalam usia 33 tahun, persis
seperti usia ketika dia dulu diangkat Allah Swt ribuan tahun lalu.
Ibarat tape recorder, Isa as sekarang ini sedang "pause", nanti turun
akan "play" lagi. Kelak, menurut hadits, Isa As akan wafat dan
dimakamkan di dekat pemakaman Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar di Masjid
Nabawi. Saat ini tempat itu masih kosong, dan memang disediakan untuk
Nabi Isa As.
http://emaryono.blogspot.com/2011_04_25_archive.html